Saturday, April 21, 2018

Syarat sah puasa dan dampak bagi kesehatan

Menurut ulama Hanafiyah ada 3:
a. Niat
b. Tidak ada yang menghalanginya (seperti haid dan nifas)
c. Tidak ada yang membatalkannya

Menurut ulama Malikiyah ada 4:
a. Niat
b. Suci dari haid dan nifas
c. Islam
d. Pada waktunya dan juga disyaratkan orang yang berpuasa berakal.

Menurut ulama Syafi’iyah ada 4:
a. Islam
b. Berakal
c. Suci dari haid dan nifas sepanjang hari
d. Dilaksanakan pada waktunya.
(Sedangkan “niat”, menurut Syafi’iyah, dimasukkan ke rukun puasa).

Menurut ulama Hambaliyah ada 3:
a. Islam
b. Niat
c. Suci dari haid dan nifas

Baca juga : Makanan dan minuman sehat

Baca juga : Mindset sehat

Syarat Wajib Puasa
–          Beragama Islam
–          Baligh (telah mencapai umur dewasa)
–          Berakal
–          Mumayyiz
–          Berupaya untuk mengerjakannya.
–          Sehat
–          Tidak musafir

Mari kita pahami sedikit perinciannya sebagai berikut :

Beragama islam
     Puasa yang akan dibahas di sini adalah untuk umat muslim maka syarat pertama yang perlu dipahami adalah orang tersebut wajib beragama Islam. Sementara itu puasa yang dilakukan non-muslim disesuaikan dengan kepercayaan yang dianutnya masing-masing.

     Bagi seseorang yang baru memeluk agama Islam atau dikenal juga dengan Mualaf juga sudah boleh diwajibkan untuk berpuasa.karena sudah melakukan pengsyahadatan secara islam dan sudah mempelajari tentang islam.

Menahan diri dari godaan yang membatalkan
     Puasa dikatakan sudah sah jika seseorang tidak melanggar ketentuan puasa itu sendiri. Misalnya, makan atau minum dengan sengaja, melakukan aktifitas seksual atau mengeluarkan mani dengan sengaja.
Namun, jika ini terjadi, seorang muslim yang melanggar dapat mengganti Ibadah puasanya dengan Qadha di kemudian hari. Sementara itu bagi yang melakukan aktifitas seksual diwajibkan untuk berpuasa dua bulan berturut-turut serta memberi makan 60 orang Fakir Miskin serta membebaskan budak, dalam agama islam segala sesuatu hal tidak dipersulit.

Bebas dari masalah kewanitaan
     Sebagai wanita pasti memiliki siklus permasalahannya sendiri seperti sedang mengalami Hadi dan Nifas. Dalam ajaran Islam, wanita yang sedang berada dalam situasi ini tidak diwajibkan untuk berpuasa. Maka syarat sah puasa pun tidak akan berlaku pada wanita yang sedang mengalami situasi ini. Dalam ajaran Islam, wanita yang mengalami Haid dan Nifas untuk menggantinya di lain hari selain di bulan Ramadan.

Mampu membedakan yang baik dan buruk
     Mumayyiz yang artinya dapat membedakan perkara baik dan buruk atau memiliki akal sehat untuk membedakan mana yang baik dan buruk atau tidak gila. Dari segi usia, Islam mengungkapkan anak-anak yang sudah berusia lima dan sebelas tahun sudah bisa mengikuti puasa.
Begitu juga dengan orang dewasa yang tentunya sudah mampu berpikir dengan matang juga menjadikan mereka sudah melengkapi syarat sah untuk berpuasa. Kemampuan berpikir yang matang juga terlihat dari cara mereka mengelola keuangan mereka.

Memiliki jiwa dan raga yang sehat
     Syarat sah puasa berikutnya yang wajib dipenuhi adalah seorang muslim harus sehat baik jiwa dan raga mereka. Terutama, bagi para senior yang sudah berusia lanjut, maka tidak diwajibkan untuk berpuasa. Sementara itu, syarat wajib puasa juga harus dilakukan ketika seseorang sudah berada dalam kondisi jiwa yang sehat atau sedang tidak mengalami gangguan mental seperti gila. 

Berniat
     Niat berpuasa dilakukan satu kali dan dimulai sebelum berpuasa juga merupakan bagian dari syarat sah puasa. Oleh karena itu, jika ingin berpuasa dengan baik, maka diwajibkan untuk berniat dan memulainya dengan baik.
   
     Cara ini akan membantu proses Ibadah berjalan dengan baik. Dengan berpuasa juga bermamfaat untuk kesehatan jasmani dan rohani manusia.

     Puasa merupakan salah satu rukun islam, maka dari itu wajiblah bagi kita untuk melaksanakan puasa dengan ikhlas tanpa paksaan dan mengharap imbalan dari orang lain.

     Jika kita berpuasa dengan niat agar mendapat imbalan atau pujian dari orang lain, maka puasa kita tidak ada artinya. Maksudnya ialah kita hanya mendapatkan rasa lapar dan haus dan tidak mendapat pahala dari apa yang telah kita kerjakan. Puasa ini hukumnya wajib bagi seluruh ummat islam sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita. 

No comments:

Post a Comment