Terlebih dahulu mari kita kupas sedikit pengertian puasa, dalam bahasa Arab disebut dengan saum atau shaum. Secara bahasa, saum berarti menahan atau mencegah. Sedangkan secara istilah, puasa atau saum berarti menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ajaran islam. Puasa juga berfungsi untuk meningkatkan ketakwaan dari seorang muslim.
Puasa juga merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam dan termasuk salah satu dari 5 rukun Islam. Dalam berpuasa, kita harus menahan diri dari makan dan minum serta hal lain yang bisa membatalkan puasa. Sebelum puasa kita disunnahkan untuk sahur terlebih dahulu agar lebih kuat menahan lapar hingga waktu berbuka puasa. Puasa dilakukan untuk meningkatkan keimanan kita dan membuat kita menjadi lebih terdakwa kepada Tuhan.
( baca juga: syarat sah puasa dan dampak bagi kesehatan )
Disamping itu puasa memiliki beberapa dampak yang diantaranya berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohani. yaitu :
Dampak Puasa Bagi Kesehatan Jasmani
Pengaruh puasa ditinjau dari kesehatan fisik, banyak mengandung hikmah atau manfaat.
Manfaat puasa bagi kesehatan dapat dibuktikan secara empiris ilmiah, meski harus menahan makan dan minum sekitar 12-24 jam.
Apabila rasa lapar tiba maka perut akan memberikan reflex ke otak secara fisiologis. Dengan demikan otak akan memerintahkan kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim pencernaan. Zat inilah yang akan menimbulkan rasa nyeri, khususnya bagi penderita maag. Tapi, bagi orang yang berpuasa, rasa sakit tersebut tak timbul karena otak tidak memerintah kepada kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim tadi.
Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk system enzim maupun hormon.Dalam keadaan tidak berpuasa, system pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat.Dan, ampas yang tersisa menumpuk dan bisa menjadi racun bagi tubuh. Selama berpuasa, system pencernaan akan beristirahat dan memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh khususnya bagian pencernaan untuk memperbaiki diri.
Dr. Muhammad Al-Jauhari seorang guru besar dari Universitas Kedokteran di Kairo mengatakan bahwa puasa dapat menguatkan pertahanan kulit, sehingga dapat mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman-kuman besar yang masuk dalam tubuh manusia.
Puasa juga bisa menghindarkan kita dari potensi terkena serangan jantung dan mengurangi resiko stroke,puasa juga dapat mengurang ikadar kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah).
Bila hal ini terjadi di otak, maka akan berakibat stroke dan bila terjadi di daerah jantung menyebabkan penyakit jantung. Karena puasa akan mematahkan terjadinya peningkatan kadar hormone katekholamin dalam darah karena kemampuan mengendalikan diri saat berpuasa.
Dampak puasa Bagi Kesehatan Rohani (Kejiwaan)
Untuk mensikapi bisikan syetan itulah, Tuhan mengaruniakan hati kepada manusia. Hati adalah termasuk bantuan dari Tuhan, tetapi penganugrahan hati tersebut bisa saja malah bergabung dengan barisan syetan yang nantinya hanya akan membawa manusia menuju ke jurang kenistaan dan kehancuran.
Disebabkan sifat dasar manusia yang sebetulnya mudah dikuasai oleh pasukan-pasukan laknat yang cenderung mengumbar marah dan nafsu kalau tidak dikendalikan. Disinilah perlunya penaklukan badan kepada Jiwa yang kokoh.
Untuk menaklukan badan kepada jiwa, adalah perlu adanya cara yaitu dengan jalan melemahkan kekuatan badan demi meningkatkan kekuatan jiwa, dan hal itu telah dibuktikan dari berbagai penelitian para ahli.
Hasilnya bahwa tiada sesuatu yang semanjur ini seperti lapar dan haus, pembuangan kemauan-kemauan hawa nafsu dan mengontrol lidah, hati (fikiran) dan anggota-anggota lain, selain dengan jalan berpuasa. Dengan demikian, puasa di sini memiliki fungsi untuk menghidupkan jiwa atau hati.
Puasa yang dikerjakan juga meliputi pengendalian penglihatan dari segala pandangan yang mengarah pada kejelekan dan menjauhkan diri dari percakapan yang tidak bermanfaat seperti, berkata dusta, mefitnah, bicara tidak senonoh dan tindakan-tindakan yang berpura-pura. Singkatnya, orang-orang yang berpuasa seperti itu harus berupaya untuk berdiam diri, dan apabila mereka berkata-kata harus yang baik-baik sehingga jalan untuk mengingat kepada Allah semata akan lebih mudah.
Puasa merupakan sarana yang efektif untuk merenovasi jiwa-jiwa yang hampir terperosok ke dalam lubang-lubang keingkaran, mensucikan diri dari lumuran dosa-dosa jahiliyah. Dengan kata lain, puasa yang tepat akan bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.
Selain hukumnya wajib, puasa juga dapat menjadi sarana latihan agar mampu mengendalikan diri, menyesuaikan diri, serta sabar terhadap dorongan-dorongan atau impuls-impuls agresivitas yang datang dari dalam diri. Ini merupakan salah satu hikmah puasa di bidang kesehatan jiwa. Dalam setiap diri manusia terdapat naluri berupa dorongan agresivitas yang bentuknya bermacam-macam, seperti agresif dalam arti emosional, contohnya mengeluarkan kata-kata kasar, tidak senonoh dan menyakitkan hati (verbal abuse).
Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri. Pengendalian diri atau self control amat penting bagi kesehatan jiwa sehingga daya tahan mental dalam menghadapi berbagai stress kehidupan meningkat karenanya. Saat berpuasa, kita berlatih kemampuan menyesuaikan diri terhadap tekanan tersebut, sehingga kita menjadi lebih sabar dan tahan terhadap berbagai tekanan.
Berpuasa juga memberi pengaruh yang besar bagi penderita gangguan kejiwaan, seperti insomnia, yaitu gangguan mental yang berhubungan dengan tidur.
Penderita penyakit ini sukar tidur, namun dengan diberikan cara pengobatan dengan berpuasa, ternyata penyakitnya dapat dikurangi bahkan dapat sembuh.
Sebagaimana telah diketahui, yang bahwa dilahirkan manusia di muka bumi tak lain adalah untuk mengabdi kepada Tuhan sang pencipta. Oleh karena itu, nilai dan harkat manusia sangat ditentukan oleh kapasitas peribadatannya. Setiap ibadah dalam Islam mempunyai nilai pembentukan akhlak, Dan akhlak inilah nilainya bagi manusia. Akhlak lah yang membentuk budi pekerti manusia.
Dengan berpuasa maka proses pembinaan akhlak selama ibadah tersebut dilakukan oleh seorang muslim dan muslimah, semua proses dalam puasa selama dilakukan sangat efektif untuk pembinaan akhlak dan pribadi manusia, bila benar-benar diamalkan secara ikhlas.Kekhasan ibadah puasa adalah sifatnya yang pribadi atau personal, bahkan merupakan rahasia antara seseorang manusia dengn Tuhannya.
Puasa merupakan latihan dan ujian kesadaran akan adanya Tuhan Yang Maha Hadir dan yang mutlak tidak pernah lengah sedikitpun dalam pengawasan-Nya terhadap tingkah laku hamba-hamba-Nya. Kesadaran seseorang akan beradaan Tuhan itu akan menjadikan dirinya senantiasa mengontrol emosi serta perilakunya, sehinga muncul keseimbangan lahir dan batin.
Jika ibadah puasa ditelusuri dan direnungkan akan banyak sekali ditemukan pengaruh dan manfaat psikologisnya. Misalnya saja, bagi mereka yang senang berpikir mendalam dan merenungkan kehidupan ini, maka puasa mengandung falsafah hidup yang luhur dan bagi mereka yang senang mawas diri dan berusaha turut mengahayati perasaan orang lain, maka mereka akan menemukan prinsip-prinsip hidup yang sangat berguna.
Disadari atau tidak disadari, puasa akan berpengaruh positif kepada :
1. Rasa (emosi)
2. Cipta (rasio)
3. Karya (will)
1. Rasa (emosi)
2. Cipta (rasio)
3. Karya (will)
Karya (performance) bahkan kepada ruh, jika syarat dan rukunnya dipenuhi dengan sabar dan ikhlas.
Perlu digaris bawahi yang bahwa berpuasa tidak hanya dilakukan sebagai ibadah saja tetapi puasa juga dapat dijadika sebagai terapi pengobatan, dan puasa adalah cara yang paling baik dalam meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani kita semua.
( Baca juga : insomnia )